Posted by :
Unknown
13 May 2016
Lihat bulan malam ini
Hampir sempurna,
Malam di sini amat dingin,
Hanya terdengar jangkrik bersautan.
Selagi kamu melihat bulan,
Aku mencuri pandang,
Warna matamu, hitam kecoklatan.
Agak kabur memang, tapi aku yakin bukan hijau kebiruan
Seperti itu, kamu masih bisu, sedari tadi
Aku bicara panjang lebar,
Tapi kamu seperti pendengar setia yang pikirannya melayang
pergi
Tertiup angin
Pandanganmu kosong
Matamu menyipit
Seperti menahan berton-ton air mata yang ingin keluar
Aku mengerti
Bahuku akan selalu ada untukmu
Akan selalu menjadi tempat ternyamanmu
Menangisi dia yang berulang kali menjatuhkan janjinya
Aku akan selalu ada di sini
Mengusap gelontoran air matamu
Mendengarkanmu
Menyemangatimu
Hembusan karbondioksida mu mulai tak beraturan
Bendungan matamu tak bisa menahannya lagi
Membasahi bajuku
Di bagian bahu..
Semakin deras
Kemudian terisak
Kamu menangis lagi.
Aku mohon, tersenyumlah, aku tak tahan melihatnya.
Dea Yusuf
Sumberjaya, 13 May 2016