Posted by :
Unknown
3 May 2016
Maaf
aku tak sengaja merindukanmu
Senandung
lagu itu yang mengingatkannya
Mengalun,
terputar begitu saja pada playlistku.
Ingat
pertemuan pertama kita?
Hanya
itu memori yang tidak bisa aku lupakan
Serapat
mungkin aku menutupnya agar kamu tidak tahu.
Padahal,
dada ini masih bergetar bila melihatmu
Hanya
saja aku mengabaikannya, agar tidak terlalu tumbuh subur
Sampai
malam ini,
Aku
ingin bertemu kamu
Rasanya
berbicara denganmu adalah obat penatku
Kemudian
kesempatan bertemu itu pun datang
Aku
berusaha mati-matian agar tak tertarik
Meyakinkan
diriku, ini hanya pertemuan biasa
Tapi,
apa daya, melihat sosokmu saja cukup membuat aku terpukau
Dan
itu cukup membuatku tak bisa tidur semalaman
Tapi
Aku
takut,
Takut
jatuh kembali,
Aku
capek jika harus menyusun kembali pecahan-pecahan hati ini.
Sudah
hampir patah, bahkan bagian sisi hilang entah kemana.
Meski
aku tahu,
Aku
bukanlah seseorang yang kamu inginkan dalam hidupmu
Aku
jauh dari itu,
Cukup
kamu disitu,
Membiarkan
aku mengagumi kamu
Membiarkan
aku terpesona dengan senyummu
Aku
sudah bahagia dengan itu.
Meskipun
aku perlahan hampir sekarat menahan rindu ini.
Dan
tolong jangan bersimpati,
Karena
aku takut ini akan sia-sia jika itu terjadi.
Dea
Yusuf
Sumberjaya,
2 May 2016