Archive for November 2013

Hingga Saat Itu

Darahku mengalir deras di nadiku. Mengalir lembut memenuhi relung urat sarafku.
Adinda, pernahkah kau merasakan Cinta?
Sejuta makna yang memeluk indah jiwa, hingga seribu rasa menyatu dalam hati.
Sejuta perasaan yang bercampur aduk dalam raga, menyatu hingga menimbulkan sejuta pelangi dalam hati

Adinda, pernahkah kau merasakan sakit hati?
Saat dimana kehilangan seseorang yang kau sayangi.
Saat seseorang yang sangat dekat denganmu berbalik meninggalkanmu.
Seribu perasaan bingung, marah, takut, kecewa, dan entah apalagi berubah menusuk ke relung hati.

Cinta selalu menyediakan cerita yang berlawanan.
Ada senang tentu ada sedih.
Ada cemburu dan ada rasa dihargai
Ada cinta ada juga benci
Ada kehilangan tentu ada yang beruntung telah mendapatkan seseorang.
Begitupun cinta kita, Adinda.
Berjuta rasa penuh makna, beradu dalam hati kita.
Menimbulkan rona merah muda yang menampakan keindahan.

Tapi Adinda…

Akankah rasa ini memuai?
Menguap bagai embun yang menempel pada kaca?
Hingga kita berdua menyalahkan waktu atau jarak yang memisahkan kita?
Semoga saja cinta kita lebih kuat dari sekedar  embun yang menempel pada kaca dipagi hari
Dari hanya sekedar jarak yang seharusnya tak perlu jadi celah permasalahan kita.

Adinda..

Terkadang waktupun begitu iri dengan kuatnya cinta kita.
Terkadang ia memberikan seseorang diantara celah kejenuhan kita.
Terkadang ia memberikan keraguan diantara celah keyakinan kita.

Apakah KAU akan bertahan, Adinda?

Apakah AKU akan bertahan, Adinda?

Sehingga cerita-cerita biasa tentang berjuta pasangan yang memutuskan mengakhiri cinta mereka
Akan terjadi pada kita?

Ohh mungkinkah suratan takdir kita berbeda Adinda?
Sehingga namaku hanya akan menjadi nama yang pernah kau kenal dahulu.
Sehingga namamu hanya akan menjadi cerita dikehidupan masa mudaku?
Semoga saja ini akan bertahan, Adinda.
Sekuat hatiku bisa bertahan,
Sekuat hatimu dan ketulusanmu.

Menarik, bukan?

Apakah kita akan berjudi dengan waktu?
Mempertaruhkan  nama kita dan memastikan apakah takdir kita sama?
Apakah perlu?
Ataukah kita hanya perlu menunggu, Adinda?

Lagi-lagi kita berjudi dengan waktu menunggu dia memutarkan bagian yang kita tunggu.
Memilihkan bagian takdir yang terbaik untuk kita berdua.
Menaruh harapan dan impian padanya.

Adinda, sudahlah, dunia tak abadi.
Ilalang tak akan pernah menjadi pohon yang rindang.
Semua berjalan seperti yang dituliskan-Nya.
Kita tak perlu berjudi dengan waktu atau siapapun.
Yang kita perlukan adalah keikhlasan dan kepasrahan pada-Nya.



Hingga saat itu tiba, aku akan menemanimu menemui takdirnya.

Sampai Kemudian (Namarappuccino.com)

Aku sudah lupa tentang terbangun tengah malam, merasakan hangatnya tawa di suara telepon seberang sana, hanya untuk mendengar, "Aku kangen, kamu di mana?"

Bagi sebagian orang mungkin itu menyebalkan. Bagiku seharusnya tidak. Karena dikangeni sama orang yang kita cinta, di bagian mananya yang menyebalkan? Bahkan jika itu dilakukan tengah malam.


Aku lupa bagaimana menikmati obrolan di sore hari ditemani tawa orang yang diseberangku dengan secangkir kopi dan beberapa roti isi selai strawberry. Menertawakan apa saja yang terjadi seharian ini, membicarakan apa saja termasuk tetek bengek harga bbm yang naik atau giliran pejabat siapa yang korupsi dan masuk berita hari ini.


Aku lupa rasanya ketika dua tangan saling menyematkan dua jari-jari lalu efeknya merembet ke hati.

Aku lupa rasanya menggandeng tangan, berjalan, tidak ada suara, tapi perasaannya sangat menyenangkan.

Aku lupa rasanya diucapkan, "Selamat malam, kamu," yang tanpa basa-basi. Murni karena memang ingin mengucapkan selamat malam kepadaku di akhir hari.

Aku lupa semua perasaan nyaman itu sudah lama.

Sampai kemudian, ada dia.



25 Nov 2013
Posted by Unknown

Selama Kau Mau

Senandung nada-nada jiwa.
Dawai merdu lantunan suara hati.
Mengalun bagai pesona ritme lagu menyambut mentari saat fajar tiba.
Aku terpesona bagai anak kecil tersihir oleh manik-manik berwarna-warni pelangi.
Sentuhannya tepat mengenai hati.
Aku tak kuasa tiba-tiba rindu menguasai alur nada hidupku.
Mengisinya dengan jutaan senyum penuh bahagia.
Walau sayup terdengar lolongan kesakitan dari lubuk jiwa.
Saat sela hatiku penuh dengan remah kisah lalu.
Ini aku, kau genggam seluruh hatiku dengan cinta berwarna ungu sehabis luka semalam.
Bertabur rindu yang kadang terlalu basi untuk sering di ucapkan.
Beraroma sama tapi selalu membuat candu.
Lagi-lagi rindu.
Semoga waktu berbaik hati mempertemukan kita.
Diatas janji suci bertabur restu sehidup semati.
Seperti langit dengan birunya.
Seperti pohon dengan tanahnya.
Seperti hujan dengan dinginnya.
Selama kau mau, kita akan bersama.
Selama kau mau, sebisa mungkin aku akan ada untuk kamu.
Sampai kemudian aku menggoreskan bait terakhir ini.
Rinduku masih menuju pada kasihmu.


DHEA X. NEAR
Jakarta, 20 November 2013
11.41 a.m
20 Nov 2013
Posted by Unknown

Rumit

Sebenarnya banyak sekali yang ingin aku ceritakan.

Tapi.. kembali hanya tarian tanganku yang berhasil mengukirnya tidak lidah dan bibirku.

Sekarang pun, banyak sekali yang ingin kepalaku ceritakan, tapi jari-jariku sulit sekali merangkaikan hurufnya.

Dan saat ini kepalaku berpikir tentang banyak hal, tapi hanya hatiku yang bisa membacanya.

Agh.. rumit sekali..

Dan entah kenapa bayangan yang itu-itu saja yang selalu hadir di mataku.

Kenapa mengungkapkan cinta harus serumit itu?

Padahal cinta itu simpel sekali.

Dan lagi lagi aku kehilangan kata apa yang harus aku tulis.




14 Nov 2013
Posted by Unknown

Dhea X. Near

Dhea X. Near
Me

About Me

Gue Dhea,Pecinta sajak, Penyuka Dream Theater, Fans Manchester City, seorang konsultan komputer, calon penulis berbakat, seorang calon bisnisman, calon ayah yang baik, dan calon profesor. (aaaamiinn) :D

Followers

Katakan saja!

Contact Me:

Email: dheax.near@gmail.com
Email 2 : big.trouble.generation@gmail.com
Twitter : @dheaxnear
Facebook : Dhea X. Near

Popular Post

Dea Yusuf. Powered by Blogger.

ups

No Copy

- Copyright © Duniaku, Duniamu, Dunia kita - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -