Aku sudah lupa tentang terbangun tengah malam, merasakan hangatnya tawa di suara telepon seberang sana, hanya untuk mendengar, "Aku kangen, kamu di mana?"
Bagi sebagian orang mungkin itu menyebalkan. Bagiku seharusnya tidak. Karena dikangeni sama orang yang kita cinta, di bagian mananya yang menyebalkan? Bahkan jika itu dilakukan tengah malam.
Aku lupa bagaimana menikmati obrolan di sore hari ditemani tawa orang yang diseberangku dengan secangkir kopi dan beberapa roti isi selai strawberry. Menertawakan apa saja yang terjadi seharian ini, membicarakan apa saja termasuk tetek bengek harga bbm yang naik atau giliran pejabat siapa yang korupsi dan masuk berita hari ini.
Aku lupa rasanya ketika dua tangan saling menyematkan dua jari-jari lalu efeknya merembet ke hati.
Aku lupa rasanya menggandeng tangan, berjalan, tidak ada suara, tapi perasaannya sangat menyenangkan.
Aku lupa rasanya diucapkan, "Selamat malam, kamu," yang tanpa basa-basi. Murni karena memang ingin mengucapkan selamat malam kepadaku di akhir hari.
Aku lupa semua perasaan nyaman itu sudah lama.
Sampai kemudian, ada dia.
Bagi sebagian orang mungkin itu menyebalkan. Bagiku seharusnya tidak. Karena dikangeni sama orang yang kita cinta, di bagian mananya yang menyebalkan? Bahkan jika itu dilakukan tengah malam.
Aku lupa bagaimana menikmati obrolan di sore hari ditemani tawa orang yang diseberangku dengan secangkir kopi dan beberapa roti isi selai strawberry. Menertawakan apa saja yang terjadi seharian ini, membicarakan apa saja termasuk tetek bengek harga bbm yang naik atau giliran pejabat siapa yang korupsi dan masuk berita hari ini.
Aku lupa rasanya ketika dua tangan saling menyematkan dua jari-jari lalu efeknya merembet ke hati.
Aku lupa rasanya menggandeng tangan, berjalan, tidak ada suara, tapi perasaannya sangat menyenangkan.
Aku lupa rasanya diucapkan, "Selamat malam, kamu," yang tanpa basa-basi. Murni karena memang ingin mengucapkan selamat malam kepadaku di akhir hari.
Aku lupa semua perasaan nyaman itu sudah lama.
Sampai kemudian, ada dia.