Senandung nada-nada jiwa.
Dawai merdu lantunan suara hati.
Mengalun bagai pesona ritme lagu menyambut mentari saat fajar tiba.
Aku terpesona bagai anak kecil tersihir oleh manik-manik berwarna-warni pelangi.
Sentuhannya tepat mengenai hati.
Aku tak kuasa tiba-tiba rindu menguasai alur nada hidupku.
Mengisinya dengan jutaan senyum penuh bahagia.
Walau sayup terdengar lolongan kesakitan dari lubuk jiwa.
Saat sela hatiku penuh dengan remah kisah lalu.
Ini aku, kau genggam seluruh hatiku dengan cinta berwarna ungu sehabis luka semalam.
Bertabur rindu yang kadang terlalu basi untuk sering di ucapkan.
Beraroma sama tapi selalu membuat candu.
Lagi-lagi rindu.
Semoga waktu berbaik hati mempertemukan kita.
Diatas janji suci bertabur restu sehidup semati.
Seperti langit dengan birunya.
Seperti pohon dengan tanahnya.
Seperti hujan dengan dinginnya.
Selama kau mau, kita akan bersama.
Selama kau mau, sebisa mungkin aku akan ada untuk kamu.
Sampai kemudian aku menggoreskan bait terakhir ini.
Rinduku masih menuju pada kasihmu.
DHEA X. NEAR
Jakarta, 20 November 2013
11.41 a.m