Posted by : Unknown 3 May 2016

Hujan di sore hari..
Selalu saja menyisakan memori
Entah perasaaan bahagia, sedih, ataupun luka
Ketahuilah, Hujan tidak pernah mengeluh meski ia berkali-kali jatuh
Ia rela melakukannya untuk memberikan cintanya pada Bumi.

Mengairi sawah, memberi minum para ternak, menyuburkan tanaman, memberi habitat kehidupan pada makhluk air,
Indah sekali bukan?

Lalu kemudian dari cinta sang hujan,
Bumi memberikan bunga-bunga indah dari tanahnya,
seolah balasan dari cinta sang hujan, “ini untukmu”


Lalu Kamu?
Cinta seperti apa yang kamu punya?
Berharap orang yang kamu cintai membalas cintamu.
Kalau dia merasakan hal yang sama mungkin itu tak jadi masalah.
Jikalau dia merasakan sebaliknya, lalu kamu mau apa?
Mencintai juga berarti mengambil resiko untuk tak dicintai.

Cinta tak bisa dipaksakan!
Dia memiih bukan dipilih.
Memaksakan sama saja melihat diri sendiri hancur berkeping-keping.
Dan seterusnya, kamu berharap, berharap, dan berharap.
Berusaha menembus hatinya yang sekeras baja agar berlubang.

Sampai kapan!?
Sampai matamu lelah mengeja barisan keangkuhan hatinya dan bergelut dengan kesabaranmu sendiri?
Mungkin jika itu batu bisa kau lubangi dengan tetesan air,
Walaupun memakan waktu ratusan tahun.
Tapi, jika itu baja!?
Ia hanya akan berkarat lalu rusak tak berguna lagi.

Hakikat mencintai adalah memberi tanpa pamrih, tanpa alasan, tanpa ingin dibalas.
Kamu sama saja egois, jika mengharapkan orang yang tidak mencintaimu melakukan hal yang sama kepadamu.

Lihat, kan, hujan sore tadi?
Dia tidak meminta balasan apa-apa.
Tapi kemudian sang bunga yang kau tanam beberapa bulan lalu memekarkan bunganya.

Cinta itu memberi tanpa berpamrih.
Cintailah seseorang yang menginginkanmu,
Yang berharap bisa menjalani sisa hidupnya bersamamu,
Yang mau membantu mewujudkan cita-citamu,
Yang berbicara denganmu setelah pertengkaran,
Yang mampu merubah mood jelekmu setelah kamu memiliki hari yang buruk
Yang meluangkan waktu sibuknya hanya untuk berkabar denganmu.
Lalu tertawa pada leluconmu yang sama sekali tak lucu, karena dia bahagia hanya dengan mendengarmu berbicara


Cinta itu saling menghargai dan saling ingin memiliki.
Dan aku, cukup bahagia dengan mencintaimu.


Dea yusuf,
Sumberjaya, 25 April 2016

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Dhea X. Near

Dhea X. Near
Me

About Me

Gue Dhea,Pecinta sajak, Penyuka Dream Theater, Fans Manchester City, seorang konsultan komputer, calon penulis berbakat, seorang calon bisnisman, calon ayah yang baik, dan calon profesor. (aaaamiinn) :D

Followers

Katakan saja!

Contact Me:

Email: dheax.near@gmail.com
Email 2 : big.trouble.generation@gmail.com
Twitter : @dheaxnear
Facebook : Dhea X. Near

Popular Post

Dea Yusuf. Powered by Blogger.

ups

No Copy

- Copyright © Duniaku, Duniamu, Dunia kita - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -