Posted by :
Unknown
30 Oct 2012
Lembayung di Batas senja
Ribuan penyokong langit mulai memudar warnanya
Burung-burung melandai kembali menuju sarang yang biasa
Para petani berkemas hendak pulang ke rumah mereka
Aku pun hendak menepi
Menepi dari segala kepahitan ini
Menepi dari segala kesusahan ini
Menuju dermaga yang dipenuhi tulisan-tulisan semrawut di dindingnya
Dan berakhir di Lembah hati yang dipenuhi dengan Anggrek Bulan atau semacamnya
Memori ini begitu panjang bagiku
Hingga ribuan asa tak juga binasa
Dirimu telah berkubang memenuhi takdirnya di hatiku
dipenuhi lumpur cinta dan asmara yang pekat mewarna
Sampailah pada suatu senja
Aku menatapnya, sampai sang raja hari hilang dan mengucapkan salam perpisahan
Takdir siapa yang tahu?
Mungkin saja esok mataku buta dan tak dapat melihatnya lagi
mungkin saja esok Matahari tak terbit lagi
atau..
mungkin saja esok aku.... MATI!!!
Dhea X. Near,
27 november 2011
Ribuan penyokong langit mulai memudar warnanya
Burung-burung melandai kembali menuju sarang yang biasa
Para petani berkemas hendak pulang ke rumah mereka
Aku pun hendak menepi
Menepi dari segala kepahitan ini
Menepi dari segala kesusahan ini
Menuju dermaga yang dipenuhi tulisan-tulisan semrawut di dindingnya
Dan berakhir di Lembah hati yang dipenuhi dengan Anggrek Bulan atau semacamnya
Memori ini begitu panjang bagiku
Hingga ribuan asa tak juga binasa
Dirimu telah berkubang memenuhi takdirnya di hatiku
dipenuhi lumpur cinta dan asmara yang pekat mewarna
Sampailah pada suatu senja
Aku menatapnya, sampai sang raja hari hilang dan mengucapkan salam perpisahan
Takdir siapa yang tahu?
Mungkin saja esok mataku buta dan tak dapat melihatnya lagi
mungkin saja esok Matahari tak terbit lagi
atau..
mungkin saja esok aku.... MATI!!!
Dhea X. Near,
27 november 2011